Rabu, Agustus 01, 2007

1-Agustus-2007,Depok

apakah itu DT-88 (sabun cuci), kemudian tentang Adsense terus Adsbrite, http://www.portalhr.com/index.php > tentang masa depan, sumber daya manusia yang terlantar (kasian)

Siapa tidak mengenal Harvard University? Universitas yang berdiri pada 8 September 1636 ini dikenal sebagai universitas tertua di Amerika Serikat. Berkat kualitas pendidikan yang ditawarkannya, universitas ini berkembang menjadi salah satu universitas yang banyak diminati mahasiswa dari berbagai pelosok dunia.

Selama ini Harvard dikenal sangat concern terhadap pengembangan di dunia bisnis dan manajemen. Hal itu ditunjukkan dengan didirikannya sebuah organisasi nirlaba yang khusus melakukan pengembangan di bidang management, business dan leadership yaitu Harvard Business School Publishing. Harvard Business School

Publishing yang bermarkas di Boston, Amerika Serikat, selama ini telah menerbitkan Harvard Businss Review, buku-buku dari Harvard Business School Press, Harvard Management Update, artikel-artikel, Balance Scorecard Report, program-program pengembangan manajemen, di samping mendirikan beberapa institusi ternama di seluruh dunia.

Saat ini program-program pengembangan Harvard Business School Publishing telah merambah ke berbagai belahan dunia termasuk Indonesia. Program-program tersebut seperti dikemukakan oleh Peter McAteer, Vice President dan Managing Director of Corporate Learning Harvard Business School Publishing banyak berkonsentrasi terhadap pengembangan manajemen dan leadership yang dikemas melalui program pembelajaran elektronik (e-learning). Untuk program ini Harvard Business School Publishing mempunyai misi khusus yaitu mengembangkan dan memperkaya program manajemen learning mereka.

Menurut pria yang berpartisipasi dalam berbagai program pengembangan di United Nations Development Programme (UNDP) ini, perkembangan yang pesat di dunia bisnis Indonesia merupakan tantangan terbesar. "Beragam produk dan jasa yang ditawarkan kepada masyarakat terus bertambah, sehingga perusahaan-perusahaan juga tumbuh dan berkembang menjadi lebih besar. Tantangan yang dihadapi para pemimpin juga semakin besar dan luas".

Untuk itulah program yang didesain untuk mengembangkan kemampuan manajerial dan leadership di negara berkembang seperti Indonesia saat ini dirasakan penting bagi Harvard Business School Publishing. "Cara untuk mendapatkan sustainable growth adalah terus meningkatkan dan memperbaharui keahlian karyawan melalui pelatihan kepemimpinan dan manajemen", tambah

Peter McAteer yang bergabung sejak Agustus 2006. Dalam mengembangkan program ini di Indonesia, Harvard Business School Publishing menggandeng PT. John Clements Consultants Indonesia.

PT. John Clements Indonesia juga berupaya untuk menjadi strategic partner bagi kliennya terutama dalam menentukan program apa yang cocok diterapkan. "Jadi kita melihat dulu apa problem yang dihadapi, baru kita customize program/modul apa yang dimasukkan ke dalam sana", kata Marshall Vianata, Assistant Vice President PT. John Clements Indonesia.

Lebih Efektif dan Efisien

Dengan materi pelatihan terbaik yang dikembangkan Harvard Business School Publishing, program ini diyakini Andi Mohammad Hatta, President Director PT. John Clements Consultants Indonesia dapat memberikan pelatihan yang secara signifikan meningkatkan kemampuan pesertanya. Untuk itulah pembelajaran melalui e-learning dipilih karena dianggap efektif dan efisien baik dari segi cost maupun waktu. "Alasan utamanya itu agar orang bisa mengikuti suatu program yang berkualitas bagus tetapi harganya tidak terlalu mahal", tambahnya kepada HC.

Andi Mohammad Hatta juga membandingkan biaya untuk mengikuti short course selama 2-3 minggu di Harvard Business School biayanya bisa mencapai 25 ribu dollar atau bila dikonversikan mencapai 250 juta rupiah per orang. "Kalau kita mengimpor professor dari sana costnya juga very expensive. So, idenya bagaimana membawa suatu pengetahuan yang bagus dan good knowledge ke Indonesia. Jadi semua pemikiran Harvard dibawa dan disajikan dalam bentuk e-learning", tuturnya.

"Mungkin program tatap muka masih yang terbaik. Tetapi selalu ada practical alternative. Saya kira program ini cocok bagi mereka yang tidak punya banyak waktu untuk menghadiri kelas", ujar Cyril G. de la Rama, Executive Vice President PT. John Clements Indonesia.

Selain itu Cyril juga melihat bahwa metode pembelajaran e-learning lebih baik ketimbang di dalam kelas karena selain mahal juga terbatas. Dengan e-learning ia berharap dapat menjangkau lebih banyak peserta karena dari segi biaya memang lebih murah. Hal ini menurutnya sesuai dengan salah satu misi Harvard Business School Publishing yaitu agar dunia dapat menikmati program mereka.

Apalagi dengan program pelatihan e-learning, peserta Harvard Business School Publishing dimungkinkan memperoleh referensi secara langsung yang membahas beragam topik mulai dari komunikasi, kerjasama hingga implementasi strategi. Selain itu juga menawarkan studi kasus yang sangat lengkap sehingga perusahaan dapat memilih dari beragam sumber yang terdapat dalam koleksi Harvard Business School Publishing untuk menentukan kurikulum maupun program yang sesuai dengan kebutuhan.

Untuk implementasi program ini sendiri sebenarnya cukup mudah. Untuk perusahaan yang telah memiliki Learning Management System (LMS) program ini akan lebih cepat dan mudah untuk diabsorb. Namun perusahaan yang belum memiliki LMS, tetap dapat mengikuti program ini dengan host langsung dari Harvard Business School Publishing. Selain itu program-program pelatihan yang ditawarkan dalam bahasa Inggris juga dapat dipelajari dengan mudah karena gaya bahasanya dikemas secara sederhana agar mudah dimengerti disamping juga penggunaan running text untuk mendukung video interaktif.

Kedepannya, Andi Mohammad Hatta juga melihat ada kemungkinan untuk mendesain program ini dengan versi bahasa Indonesia agar dapat lebih diterima oleh masyarakat Indonesia. "Bagi saya yang paling penting adalah penerimaan orang terhadap program ini. Karena program ini sangat bagus. Dan dengan pengalaman yang lebih dari 100 tahun, Harvard Business School dapat membantu bukan hanya perusa haan, tetapi juga individu untuk shaping leadership untuk orang yang memang ingin menjadi leader", ungkapnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar